Sabtu, 23 Juli 2011

Mari Kita Mengenal PUISI



Artikel ini terinspirasi dari teman yang pada saat itu sedang membaca puisi kemarin (keren abis deh!). Langsung ke topiknya dah. Dalam Kesustaraan, puisi merupakan karya sastra yang paling tua. Mungkin sebagian besar sering mendengar nama Shakespeare dengan Hamletnya, Chairil Anwar (Yang ini mah asli orang Indo gan) dengan Deru Campur Debu-nya (kumpulan puisi). Puisi memang bisa dikatakan sebagai karya monumental. Namun seiring perkembangan jaman, puisi sudah mulai dikenal oleh kita sebagai hiasan keseharian yang mungkin bisa digunakan sebagai sarana melepaskan segala luapan emosi atau pengalaman hidup.

Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.


PUISI LAMA


Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :

Jumlah kata dalam 1 baris
Jumlah baris dalam 1 bait
Persajakan (rima)
Banyak suku kata tiap baris
Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama

Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
2. Jenis Puisi Lama

Yang termasuk puisi lama adalah

a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
d) Seloka adalah pantun berkait
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris

3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Lama

a) Mantra
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b) Pantun
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
c) Karmina
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d) Seloka

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
e) Gurindam

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f) Syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
g) Talibun

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama

a) Mantra

Ciri-ciri:
  • Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
  • Bersifat lisan, sakti atau magis
  • Adanya perulangan
  • Metafora merupakan unsur penting
  • Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
  • Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.

b) Pantun


Ciri – ciri :
Setiap bait terdiri 4 baris
Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Baris 3 dan 4 merupakan isi
Bersajak a – b – a – b
Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina

Ciri-ciri karmina
Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Bersajak aa-aa, aa-bb
Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Semua baris diawali huruf capital.
Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka

Ciri-ciri seloka

Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam

Ciri-ciri gurindam
Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
f) Syair

Ciri-ciri syair
Terdiri dari 4 baris
Berirama aaaa
Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun

Ciri-ciri:
Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Puisi Baru

Quote:
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

1. Ciri-ciri puisi baru
a) bentuknya rapi, simetris;
b) mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) sebagian besar puisi empat seuntai;
e) tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2. Jenis-jenis puisi baru

menurut isinya, puisi dibedakan atas :
  • balada adalah puisi berisi kisah/cerita
  • himne adalah puisi pujaan untuk tuhan, tanah air, atau pahlawan
  • ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
  • epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
  • romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
  • elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
  • satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

    0 comments:

    Posting Komentar

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes